Home » Tugas » Pertanyaan
U
User bertanya 4 hours lalu

Berikan contoh kasus konflik sosial menurut teori dari: 1. Max Weber 2. George Simmel 3. Randall

Pertanyaan:

Berikan contoh kasus konflik sosial menurut teori dari: 1. Max Weber 2. George Simmel 3. Randall Collins 4. Ralf Dahrendolf 5. Lewis A. Coser 6. Thomas Hobbes 7. Karl Marx Jelaskan juga ya!

✅ Jawaban Terverifikasi

SSShabira S12 Januari 2025 20:08LaporkanPertanyaanBerikan contoh kasus konflik sosial menurut teori dari: 1. Max Weber 2. George Simmel 3. Randall Collins 4. Ralf Dahrendolf 5. Lewis A. Coser 6. Thomas Hobbes 7. Karl Marx Jelaskan juga ya!Berikan contoh kasus konflik sosial menurut teori dari:1. Max Weber2. George Simmel3. Randall Collins4. Ralf Dahrendolf5. Lewis A. Coser6. Thomas Hobbes7. Karl MarxJelaskan juga ya!Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rbHabis dalam02:13:52:14KlaimAyo, jawab sekarang dan dapatkan Gold!+36 GoldJawab soal untuk dapatkan +36 Gold dan 100 XP setelah terverifikasiLihat Detail31Dapatkan100 XP & 36 Goldsetelah jawaban terverifikasiJawab SoalIklanNayla SLevel 4113 Februari 2025 19:26Laporkan

Contoh Kasus Konflik Sosial Menurut Berbagai Teori

Konflik sosial adalah pertentangan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat akibat perbedaan kepentingan, nilai, atau kekuasaan. Berikut adalah contoh konflik sosial berdasarkan teori dari para sosiolog dan filsuf terkenal:

1. Max Weber – Konflik Status dan Kekuasaan

Contoh Kasus: Konflik antara tenaga kerja kontrak dan pegawai tetap dalam perusahaan.

Penjelasan:
Menurut Weber, konflik sosial terjadi karena perbedaan status sosial, ekonomi, dan kekuasaan dalam masyarakat. Dalam contoh ini, pegawai tetap memiliki status dan keuntungan lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja kontrak (gaji lebih besar, tunjangan, keamanan kerja). Ketidaksetaraan ini menimbulkan ketidakpuasan dan konflik, yang bisa berupa aksi protes atau mogok kerja oleh tenaga kontrak untuk menuntut keadilan.

2. George Simmel – Konflik sebagai Interaksi Sosial

Contoh Kasus: Persaingan antara dua partai politik dalam pemilu.

Penjelasan:
Simmel melihat konflik sebagai bentuk interaksi sosial yang dapat memperkuat atau menghancurkan hubungan sosial. Dalam kasus pemilu, persaingan antara partai politik dapat memicu konflik, seperti kampanye negatif, perdebatan tajam, atau bahkan bentrokan antarpendukung. Namun, setelah pemilu usai, konflik ini bisa mereda dan membawa perubahan dalam sistem politik.

3. Randall Collins – Konflik sebagai Pertarungan Sumber Daya

Contoh Kasus: Persaingan antara dua perusahaan teknologi dalam merebut pangsa pasar.

Penjelasan:
Collins memandang konflik sebagai pertarungan antarindividu atau kelompok untuk menguasai sumber daya yang terbatas. Dalam contoh ini, dua perusahaan teknologi bersaing untuk menarik lebih banyak pelanggan, inovasi produk, dan dominasi pasar. Mereka bisa menggunakan strategi pemasaran agresif, perang harga, atau bahkan tuntutan hukum untuk menghambat pesaing.

4. Ralf Dahrendorf – Konflik antara Kelompok yang Berkuasa dan yang Tidak

Contoh Kasus: Demonstrasi mahasiswa menentang kebijakan pendidikan yang tidak adil.

Penjelasan:
Dahrendorf menyatakan bahwa konflik terjadi karena adanya kelompok yang berkuasa (otoritas) dan kelompok yang tidak memiliki kekuasaan. Dalam kasus ini, mahasiswa merasa kebijakan pendidikan (misalnya kenaikan uang kuliah atau pembatasan beasiswa) lebih menguntungkan pihak universitas dan pemerintah. Akibatnya, mereka melakukan demonstrasi sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak yang berwenang.

5. Lewis A. Coser – Konflik sebagai Cara Menjaga Keseimbangan Sosial

Contoh Kasus: Konflik antara karyawan dan manajemen dalam perusahaan terkait jam kerja.

Penjelasan:
Coser berpendapat bahwa konflik bisa bersifat fungsional, artinya dapat membantu menjaga keseimbangan sosial. Dalam contoh ini, konflik antara karyawan dan manajemen terkait jam kerja yang terlalu panjang bisa menghasilkan negosiasi dan perbaikan kebijakan. Jika konflik ini diselesaikan dengan baik, hubungan kerja dalam perusahaan bisa menjadi lebih harmonis dan produktif.

6. Thomas Hobbes – Konflik karena Sifat Alami Manusia yang Egois

Contoh Kasus: Perebutan lahan antara petani dan perusahaan properti.

Penjelasan:
Hobbes percaya bahwa manusia pada dasarnya bersifat egois dan selalu berusaha memenuhi kepentingannya sendiri, sehingga konflik tidak bisa dihindari. Dalam contoh ini, petani ingin mempertahankan lahan untuk bertani, sedangkan perusahaan properti ingin mengembangkan perumahan. Kedua pihak memiliki kepentingan berbeda yang bisa memicu konflik hukum, protes, atau bahkan bentrokan fisik.

7. Karl Marx – Konflik Kelas antara Kaum Borjuis dan Proletar

Contoh Kasus: Aksi mogok buruh di pabrik karena upah rendah dan kondisi kerja yang buruk.

Penjelasan:
Marx melihat konflik sebagai perjuangan kelas antara kaum borjuis (pemilik modal) dan proletar (buruh). Dalam kasus ini, buruh merasa dieksploitasi oleh pemilik pabrik yang hanya memikirkan keuntungan tanpa memperhatikan kesejahteraan mereka. Konflik ini sering terjadi dalam bentuk aksi mogok kerja, protes massal, atau tuntutan kenaikan upah.

Contoh Kasus Konflik Sosial Menurut Berbagai TeoriKonflik sosial adalah pertentangan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat akibat perbedaan kepentingan, nilai, atau kekuasaan. Berikut adalah contoh konflik sosial berdasarkan teori dari para sosiolog dan filsuf terkenal:1. Max Weber – Konflik Status dan KekuasaanContoh Kasus:Konflik antara tenaga kerja kontrak dan pegawai tetap dalam perusahaan.Penjelasan:Menurut Weber, konflik sosial terjadi karena perbedaan status sosial, ekonomi, dan kekuasaan dalam masyarakat. Dalam contoh ini, pegawai tetap memiliki status dan keuntungan lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja kontrak (gaji lebih besar, tunjangan, keamanan kerja). Ketidaksetaraan ini menimbulkan ketidakpuasan dan konflik, yang bisa berupa aksi protes atau mogok kerja oleh tenaga kontrak untuk menuntut keadilan.2. George Simmel – Konflik sebagai Interaksi SosialContoh Kasus:Persaingan antara dua partai politik dalam pemilu.Penjelasan:Simmel melihat konflik sebagai bentuk interaksi sosial yang dapat memperkuat atau menghancurkan hubungan sosial. Dalam kasus pemilu, persaingan antara partai politik dapat memicu konflik, seperti kampanye negatif, perdebatan tajam, atau bahkan bentrokan antarpendukung. Namun, setelah pemilu usai, konflik ini bisa mereda dan membawa perubahan dalam sistem politik.3. Randall Collins – Konflik sebagai Pertarungan Sumber DayaContoh Kasus:Persaingan antara dua perusahaan teknologi dalam merebut pangsa pasar.Penjelasan:Collins memandang konflik sebagai pertarungan antarindividu atau kelompok untuk menguasai sumber daya yang terbatas. Dalam contoh ini, dua perusahaan teknologi bersaing untuk menarik lebih banyak pelanggan, inovasi produk, dan dominasi pasar. Mereka bisa menggunakan strategi pemasaran agresif, perang harga, atau bahkan tuntutan hukum untuk menghambat pesaing.4. Ralf Dahrendorf – Konflik antara Kelompok yang Berkuasa dan yang TidakContoh Kasus:Demonstrasi mahasiswa menentang kebijakan pendidikan yang tidak adil.Penjelasan:Dahrendorf menyatakan bahwa konflik terjadi karena adanya kelompok yang berkuasa (otoritas) dan kelompok yang tidak memiliki kekuasaan. Dalam kasus ini, mahasiswa merasa kebijakan pendidikan (misalnya kenaikan uang kuliah atau pembatasan beasiswa) lebih menguntungkan pihak universitas dan pemerintah. Akibatnya, mereka melakukan demonstrasi sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak yang berwenang.5. Lewis A. Coser – Konflik sebagai Cara Menjaga Keseimbangan SosialContoh Kasus:Konflik antara karyawan dan manajemen dalam perusahaan terkait jam kerja.Penjelasan:Coser berpendapat bahwa konflik bisa bersifat fungsional, artinya dapat membantu menjaga keseimbangan sosial. Dalam contoh ini, konflik antara karyawan dan manajemen terkait jam kerja yang terlalu panjang bisa menghasilkan negosiasi dan perbaikan kebijakan. Jika konflik ini diselesaikan dengan baik, hubungan kerja dalam perusahaan bisa menjadi lebih harmonis dan produktif.6. Thomas Hobbes – Konflik karena Sifat Alami Manusia yang EgoisContoh Kasus:Perebutan lahan antara petani dan perusahaan properti.Penjelasan:Hobbes percaya bahwa manusia pada dasarnya bersifat egois dan selalu berusaha memenuhi kepentingannya sendiri, sehingga konflik tidak bisa dihindari. Dalam contoh ini, petani ingin mempertahankan lahan untuk bertani, sedangkan perusahaan properti ingin mengembangkan perumahan. Kedua pihak memiliki kepentingan berbeda yang bisa memicu konflik hukum, protes, atau bahkan bentrokan fisik.7. Karl Marx – Konflik Kelas antara Kaum Borjuis dan ProletarContoh Kasus:Aksi mogok buruh di pabrik karena upah rendah dan kondisi kerja yang buruk.Penjelasan:Marx melihat konflik sebagai perjuangan kelas antara kaum borjuis (pemilik modal) dan proletar (buruh). Dalam kasus ini, buruh merasa dieksploitasi oleh pemilik pabrik yang hanya memikirkan keuntungan tanpa memperhatikan kesejahteraan mereka. Konflik ini sering terjadi dalam bentuk aksi mogok kerja, protes massal, atau tuntutan kenaikan upah.Beri Rating·0.0(0)Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!BalasIklanYah, akses pembahasan gratismu habisTonton iklanTonton iklanAkses jawaban tanpa iklanatauDapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintarTanya Sekarang


Diskusikan jawaban ini bersama teman-teman di kolom komentar.

Pertanyaan Serupa

5 7/6= persamaan kuadrat dari x²-6x-25=0 dan akar yang dimiliki oleh persamaan kuadrat 2×2²+8x-4=0 tolong plz tolong dong penyelesaiannya bagaimana