Contoh cerpen tema aku bangga jadi anak surabaya
Pertanyaan:
Contoh cerpen tema aku bangga jadi anak surabaya
✅ Jawaban Terverifikasi
Judul: Semangat Tunjungan, Jiwa Pahlawan
Langit Surabaya pagi itu cerah, memantulkan kilau warna-warn warna pada Jembatan Merah yang kokoh. Namaku Bayu, dan setiap pagi saat melihatnya dari jendela kamarku di kawasan Simokerto, hatiku selalu berdebar. Aku bangga menjadi anak Surabaya, kota yang tak hanya panas tapi juga menyimpan kisah heroik.
Pagi ini, aku dan kawan-kawan sekolah akan berkunjung ke Tugu Pahlawan. Pak Guru Hasan, dengan kumis tebal khasnya, selalu mengingatkan, “Anak-anak, di sini bukan sekadar monumen, tapi saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo. Kita adalah pewaris semangatnya.”
Di Tugu Pahlawan, suasana khidmat terasa. Aku menatap ukiran tangan-tangan gagah berani yang berjuang. Teringat cerita Bung Tomo yang membakar semangat lewat radio, dan arek-arek muda yang rela mengorbankan nyawa. Rasanya seperti ada aliran listrik yang mengalir di nadiku, bukan rasa takut, tapi rasa bangga.
“Bayu, kamu lihat, ya? Semangat arek-arek dulu itu luar biasa,” bisik Rina, temanku.
“Iya, Rin. Mereka tidak takut mati demi Surabaya,” jawabku, mataku berkaca-kaca.
Setelah dari tugu, kami jalan kaki ke kawasan Surabaya Lama, mencicipi lumpia basah yang legendaris di dekat G-Walk. Aroma bandeng presto dan rujak cingur tercium di mana-mana. Keberagaman kuliner ini juga bagian dari kekayaan Surabaya.
Sorenya, kami naik Suroboyo Bus, melihat kota dari ketinggian. Dari atas bus, Surabaya tampak modern, ramai, tapi tetap terasa “arek”-nya. Jalanan padat, pedagang kaki lima tetap setia, dan di sudut-sudut kota, senyum ramah khas Suroboyo terpancar.
Malam itu, saat menonton pertunjukan tari Remo di Taman Balai Kota, aku merasa semakin menyatu dengan kota ini. Gerakan tari yang kuat, kostum yang memukau, mencerminkan jiwa Surabaya: tangguh, energetik, dan tak pernah menyerah.
“Aku memang anak Surabaya,” bisikku dalam hati, sambil memandang hiruk pikuk kota. “Kota ini mengajariku tentang keberanian, persatuan, dan cinta tanah air. Semangat Pahlawan itu bukan cuma sejarah, tapi hidup di setiap detak jantungku.” Dan aku, Bayu, siap membawa semangat itu ke mana pun aku pergi, membanggakan Surabaya di setiap langkah.
Poin-poin yang bisa kamu kembangkan:
Diskusikan jawaban ini bersama teman-teman di kolom komentar.