**Buatlah pertanyaan yang cukup sulit dengan tema Membangun Demokrasi di negara Indonesia!

Pertanyaan:

**Buatlah pertanyaan yang cukup sulit dengan tema Membangun Demokrasi di negara Indonesia! Pertanyaan yang bisa dijawab dengan logika saja..

Berikut adalah beberapa pertanyaan sulit bertema Membangun Demokrasi di Indonesia yang menuntut analisis logis dan kritis, bukan sekadar hafalan teori:

“Dalam proses membangun demokrasi, Indonesia sering dihadapkan pada dilema antara menjamin kebebasan berpendapat secara mutlak atau menjaga stabilitas keamanan nasional dari provokasi dan hoaks. Secara logis, manakah yang harus diprioritaskan oleh negara yang demokrasinya belum matang agar sistem tersebut tidak runtuh oleh kebebasan itu sendiri? Jelaskan konsekuensi logis jika salah satunya diabaikan.”

“Sistem demokrasi bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara ( equal opportunity ). Namun, secara logis, munculnya politik dinasti di berbagai daerah di Indonesia seringkali merupakan hasil dari proses pemilu yang sah dan legal. Apakah keberadaan politik dinasti merupakan kegagalan demokrasi, atau justru merupakan bukti bahwa demokrasi berjalan sangat bebas sehingga tidak bisa membatasi hak politik keluarga tertentu? Berikan argumen logis Anda.”

“Banyak pengamat berpendapat bahwa biaya politik yang sangat mahal di Indonesia memicu korupsi. Secara logis, jika seorang calon pemimpin harus mengeluarkan dana miliaran untuk memenangkan suara rakyat dalam sistem demokrasi, mungkinkah ia tetap bisa menjalankan pemerintahan yang bersih setelah terpilih? Jika tidak mungkin, apakah itu berarti demokrasi langsung secara inheren menciptakan celah bagi korupsi?”

“Dalam demokrasi yang berdasarkan suara terbanyak, terdapat risiko terjadinya Tirani Mayoritas di mana kelompok minoritas kehilangan hak-haknya karena kalah jumlah suara. Bagaimana logika hukum di Indonesia harus bekerja untuk memastikan bahwa prinsip ‘kedaulatan rakyat’ (suara terbanyak) tidak berubah menjadi penindasan terhadap kelompok kecil? Di mana batas logis di mana suara mayoritas harus berhenti mengatur kehidupan minoritas?”